Minggu, 27 Februari 2011

Museum Sasmita Loka Ahmad Yani

Pada hari Rabu,9 Februari 2011,jam 13.00,sepulang sekolah,saya dijemput kakak saya.Saya diajak ke museum Ahmad Yani dengan menaiki taksi.Alamatnya di Jalan Lembang D 58,Menteng.Didekat museum itu terdapat sebuah masjid,bernama masjid Ahmad Yani.Sesampai di museum itu,kami disuruh mengisi buku tamu.Terdapat isian kesan dan Saran.Isian itu diisi nanti setelah memasuki museum itu.Lalu,kami masuk ke museum tersebut dipandu oleh seorang bernama Om Wawan.Dipinggir pintu terdapat dua arca.Setelah masuk,ada foto-foto semasa hidup Pak Yani.Diantaranya ada foto kronologis pembunuhan Pak Yani.Kronologisnya adalah seperti ini:
Pada jam 00.20,Mayor Jenderal Basuki Rachmat memberitahukan bahwa PKI akan beraksi dan nyawanya terancam.Pak Yani tak percaya.Lalu,ia kembali tidur.Selang beberapa jam kemudian,datang pasukan Tjakrabirawa (penculik).Dia memberitahukan kepada Pembantu Pak Yani agar membangunkan majikannya "Bapak mana Mbok?Ayo Jawab!".Putra bungsu Pak Yani yang masih kecil bangun.Oleh Mukidjan,komando pasukan penculik,sang anak disuruh membangunkan bapaknya
"Bapak mana?"
"Bobo"
"Coba bangunkan bapak ya,bilang ada tamu".
Anak itupun menurut.Ia datang ke kamar bapaknya untuk membangunkan Pak Yani.Pak Yani pun bangun dan menghadap Mukidjan.
"Ada Apa?"
"Bapak diminta untuk menghadap Presiden,Sekarang juga"kata Mukidjan memulai pembicaraan.
"Sekarang?"kata Pak Yani
"Siap Jenderal!"kata Mukidjan
"Kalau Begitu,Tunggulah,saya mandi dulu"kata Pak Yani
"Sebaiknya tidak usah berpakaian Jenderal"kata Mukidjan
"Paling Tidak,cuci muka toh,dan berpakaian"
"Tidak usah Berpakaian"
"Lancang Kalian!"kata Pak Yani marah.Pak yani pun menampar Mukidjan dengan kepalan tangan "Tahu apa kalian!?"
Pak Yani pun menutup pintu yang menghubungkan ke ruang makan.Setelah itu,Pak Yani ditembak dari belakang setelah Mukidjan memberikan aba-aba:"BIDIK!!!".Pak Yani pun jatuh dengan berlumuran darah di tempat ini:
Pak Yani pun mati dengan berlumuran darah.Selanjutnya,jenazahnya diseret keluar setelah Mukidjan memberikan aba-aba:"Cepat!Bereskan!" dan dilempar ke truk,dilarikan ke Lubang Buaya.Sang anak yang menyaksikan hal itu pun menuju ke kamarnya dan berkata kepada kakak-kakaknya sambil menangis.
"Bapak,bapak"
"Bapak kenapa?"
"Bapak ditembak"
Pada awalnya,saya sempat berpikir bahwa peristiwa itu adalah yang tak diduga-duga oleh Pak Yani,tetapi mengapa difoto?akhirnya saya ingat dengan film Pengkhianatan g30s/PKI.Jadi,foto-foto itu diambil dari filmnya.Saya sudah nonton filmnya di You Tube.Berdasarkan bikinan antock09,penembakan Pak Yani ada di Part 10-11 (saya juga sudah tidak ingat).

Lalu,saya datang ke tempat gugurnya Pak Yani.Disitu terdapat pintu yang bolong kacanya akibat ditembak.Pak Yani gugurnya di ruang makan.Disitu terdapat foto 10 pahlawan revolusi,diantaranya adalah:
1.Sutoyo Siswomiharjo
2.Donald Ignatius Panjaitan
3.Pierre Andreas Tendean
4.Sugiono Mangun Wiyoto
5.Katamso Dharmo Kusumo
6.Ahmad Yani
7.Suwondo Parman
8.Haryono Mas Tirto Darmo
9.Karel Satsuit Tubun
10.R.Soeprapto
Lalu keruang tamu.Ada lukisan saat Pak Yani menempeleng Mukidjan.Disamping ruangan itu,ada sebuah ruangan.Disitu ada harimau Sumatera dan surat dari Soekarno kepada Bu Yani.Lalu kami melihat ke kamar beliau.Disitu ada sepatu-sepatu yang pernah dipakai beliau,seragam,dan retakan dinding akibat suara petir yang menggelegar yang sekarang telah dicat sesuai garis retakan.Dikamar itu juga,ada senjata Thomson yang digunakan untuk menembak Pak Yani.

Lalu ke suatu ruangan yang ada kolam ikan.Ikannya baru,kolamnya sudah lama.Semua benda yang ada disini masih tertata seperti semula.Satu lagi,ada mobil beliau yang ada diruangan luar rumah.

Museum ini tak memungut biaya,tetapi menerima uang sumbangan.Buka sampai jam 14.00.Setelah itu,kakak saya mengisi kesan dan saran.Lalu kami pulang kerumah.

1 komentar:

  1. Museumnya sudah dikunjungi yaa... :). Teruskan jalan2nya dan tetap rajin menulis. Salam...

    BalasHapus