Sabtu, 20 November 2010

Cara membuat pasukan di Travian

Kali ini,saya kembali membahas tentang permainan Travian.Sekarang,saya akan membahas bagaimana caranya membuat pasukan di Travian.Adapun caranya adalah kita diharuskan untuk mendirikan bangunan Barak (bukan Barak Besar).Prasyarat untuk mendirikan Barak adalah Titik Temu tingkat 1 dan Bangunan Utama tingkat 3.Sumber Daya yang diperlukan adalah Kayu 210,Liat 140,Besi 260,Gandum 120,dan penggunaan Gandum 4.Waktu yang diperlukan untuk membuat Barak adalah 0 Jam,33 Menit,20 Detik/0:30:20.Tetapi,bila kita hanya membangun Barak,kita hanya bisa melatih satu pasukan.Misalnya,bila anda Romawi,anda hanya bisa melatih pasukan yang bernama Legionnaire.Bila Galia,hanya bisa melatih pasukan yang bernama Phalanx.Dan bila Teuton,hanya bisa melatih pasukan yang bernama Clubswinger.Bila ingin pasukan yang lain dan lebih banyak,diharuskan membangun Akademi dan Pabrik Perisai.Untuk prasyarat pasukan lainnya,bisa dibaca di Instruksi,disitu lengkap anda bisa membaca instruksi yang ada.Selamat membuat pasukan!Setelah bisa,anda bisa menyerang desa lain.Serang dan jadilah yang terbaik!.

Selasa, 16 November 2010

Cara mendaftar di game online Travian

Travian adalah permainan browser yang menampilkan sebuah dunia kuno yang menarik.Permainan ini merupakan permainan perang-perangan,yang memerlukan kita untuk membuat desa terlebih dahulu dan melatih pasukan.Kita bisa menyerang pemain lainnya.Saya paling suka permainan ini.Untuk memainkannya,kita tidak perlu mendownload dan bisa bermain gratis melalui internet,tidak seperti Point Blank atau Counter Strike (Permainan tembak-tembakan,eh gak nyambung ya).Kita harus mendaftar terlebih dahulu agar bisa memainkannya.Berikut cara daftar.

1.Kita harus ke website Travian terlebih dahulu.Klik Disini.
2.Klik Daftar,bermain sekarang,gratis.
3.Akan muncul jendela baru untuk memilih dunia permainan.Ada Server 2,Server 1,dan Classic Server 6.Pilih salahsatu diantara itu.
4.Isi kotak-kotak yang disediakan:Nama,Email,dan Kata Sandi,Pilih salahsatu Suku:Galia,Romawi,dan Teuton.Untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari Suku-suku itu,klik instruksi disebelah kiri (Jangan salah pilih).Kalau sudah semua,klik Submit.
5.Akan muncul halaman yang diharuskan untuk mengisi kode Aktivasi.Lihat email anda,dan lihat kode aktivasi yang ada.Email yang anda terima akan terkirim dari admin@travian.com.Lalu,isikan kode aktivasi di halaman tempat pengisian kode Aktivasi tadi.Klik Kirim.

Selesai!akun Travian anda berhasil dibuat.Bersiaplah untuk masuk ke suasana daerah kuno.Buatlah desa,dan carilah pemain untuk diserang untuk memulai dunia permainan perang-perangan.

Malin Kundang

Malin Kundang menceritakan seorang anak yang durhaka kepada ibunya dan dikutuk menjadi batu.Batu itu bentuknya bersujud.Batu tersebut masih bisa dijumpai di Pantai Aia Manih atau Pantai Air Manis yang terletak di Sumatera Barat.Kisah ini belum bisa dipastikan kebenarannya.Sebagian besar mengatakan bahwa peristiwa ini benar-benar terjadi.
Dahulu,di desa nelayan yang letaknya di pesisir Pantai Air Manis,terdapat sepasang suami istri nelayan.Sang istri bernama Mande Rubayah.Mereka hidup sangat miskin.Pada suatu hari,sang suami pergi merantau untuk mencari uang”Bu,aku akan pergi merantau untuk mencari uang.Ibu baik-baik ya disini.Aku akan berangkat sekarang”.Istrinya mengizinkannya.Tetapi,suaminya belum pernah kembali lagi.

Pada suatu hari,Sang ibu melahirkan seorang bayi laki-laki.Putranya itu dinamakan Malin Kundang.Malin Kundang tumbuh menjadi seorang anak yang rajin dan berbakti kepada ibunya.

Ibunya mencari uang dengan cara menjual ikan-ikan hasil pancingan para nelayan.Ibunya juga memetik beberapa tandan pisang dan mengolahnya menjadi getuk atau pisang goreng.”Malin,kamu jual getuk-getuk ini ke pasar ya””Baik,ibu”Malin akan menjualnya di pasar.

Malin Kundang merupakan anak yang cerdas tetapi sedikit nakal.Ia sering mengejar ayam yang entah milik siapa dan memukulnya dengan sapu lidi.Suatu hari,saat ia mengejar ayam,Malin tersandung batu dan terjatuh”Ibu,tolong Malin ibu,aku tersandung batu dan terjatuh”.”Malin,kamu terluka anakku.Luka ini sepertinya tidak bisa hilang Malin”.Malin lengannya terluka.Luka tersebut tidak akan bisa hilang.

Malin juga sering membantu para nelayan dan awak kapal untuk mendapatkan uang.Uang itu akan diberi untuk ibunya.Bila ada waktu luang,Malin bermain Glonggong atau sejenis pedang tumpul yang terbuat dari batang papaya yang lentur.Di kampungnya,Malin selalu menang dan tidak ada orang yang bisa mengalahkannya.

Pada suatu hari,saat Malin sudah berumur 10 tahun,ada kapal besar datang.Saudagar kaya yang berlayar menggunakan Kapal tersebut menantang Malin untuk bermain Glonggong.”Hai anak muda,aku akan menantangmu bermain glonggong.Ayo,sekarang kita bertanding”.Rupanya,Malin bisa mengalahkannya.Sang Nahkoda pun mulai bertanya”Hai siapa nama kamu?”tanya Nahkoda.”Aku bernama Malin Kundang,biasa dipanggil Malin.Mengapa tuan menanyakannya?”tanya Malin.”Kamu akan kuajak untuk bekerja di negeri seberang.Apakah kamu mau?Aku tunggu jawaban kamu dalam waktu tiga hari.Aku akan menetap di desa ini”.Malin pun berpikir”Tunggu,aku akan menanyakannya kepada ibuku.Bila ibuku mengijinkannya,aku akan kembali”.

Malin kembali ke rumah.Malin lalu memikirkan hal itu.Setelah lama berpikir,Malin bertanya kepada Ibunya.”Ibu,izinkan Malin untuk pergi berlayar ke negeri seberang untuk mencari uangAku berjanji akan bekerja dengan Rajin.Bila aku berhasil,aku akan pulang untuk menemui ibu”.”Malin,kamu adalah anak ibu satu-satunya.Ayah kamu tidak pernah kembali karena merantau.Oleh karena itu,tak usahlah kamu pergi.Kalau mau bekerja,bekerjalah disini”.”Tapi ibu,kalau Malin bekerja disana,aku akan menjafi kaya dan mendapatkan banyak uang”

Setelah Malin memaksa,akhirnya ibunya mengijinkannya”Baiklah,kalau itu maumu,ibu mengijinkannya”.”Terima kasih ibu”ucap Malin.Lalu,Malin datang ke tempat sang saudagar.Setelah bertemu,Malin menjelaskannya”Bagaimana,ibumu setuju?”tanya sang Saudagar.”Setuju Tuanku,kapan aku bisa berangkat?”tanya Malin.”Aku akan berangkat berlayar nanti sore,kamu bersiap-siaplah terlebih dahulu”.”Baiklah tuan,aku akan berangkat sore nanti sebelum berangkat”.

Malin pun pergi pulang.Sore harinya,ia akan pergi.Ibunya mengantarkannya ke pantai sampai naik ke kapal dengan berderai air mata.”Tuan,apakah sekarang sudah siap untuk berangkat?”tanya Malin.”Sudah siap,sekarang kita berangkat berlayar”.

Ibunya lalu memberikan sebuah keris pusaka peninggalan ayahnya”Malin,bawalah keris peninggalan ayahmu ini.Dan juga,janganlah lupakan ibumu ini,ibu akan selalu menunggumu disini.Berilah kabar selalu kepada ibumu”ucap ibunya.”Baik ibu,aku akan selalu mengingat ibu dan akan memberikan kabar”.Setelah itu,Malin pergi berlayar.Ibunya melihat kapalnya semakin menjauh.Ibunya masih ingin melihat Malin.”Malin,berilah kabar kepada ibu Malin,jangan lupakan ibu”teriak ibunya.

Ibunya selalu menunggu di rumah.Ibunya selalu berdoa agar Malin selamat.”Ya Tuhan,lindungilah anakku yang di negeri seberang”

Malin bekerja dengan rajin di negeri seberang dan mempersunting gadis yang merupakan putri dari saudagar paling kaya di negeri itu.Setelah itu,Malin pulang ke kampungnya.Berita kepulangan Malin sampai ke ibunya.Sang Ibu lalu pergi ke pantai untuk menemui Malin.Tetapi,Malin tidak mau mengakui ibunya.”Lancang benar wanita tua ini,pengawal,usir dia”perintah Malin kepada pengawalnya.Tetapi,ibunya masih sempat berkata.Ibunya menadahkan tangannya ke atas dan berdoa”Ya Tuhan,bila benar bahwa orang itu adalah anakku,hukumlah dia dan kutuklah menjadi batu”

Setelah itu,hujan turun dengan derasnya diiringi angin yang berembus kencang.Karena itu,Malin bersujud dan meminta ampun kepada ibunya “Ibu,ampuni aku ibu,aku memang anakmu”.Tetapi,penyesalan sudah terlambat.Badan Malin berubah menjadi kaku,dan lama kelamaan menjadi batu yang menyerupai seorang manusia yang sedang bersujud.Batu itu terletak di Pantai Air Manis.

Legenda Danau Toba


Danau Toba merupakan danau vulkanik yang terbentuk sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu karena letusan gunung berapi super volcano.Setelah letusan tersebut,terbentuk sebuah kaldera yang terisi air yang menjadi Danau Toba.Tekanan ke atas magma yang belum keluar menyebabkan munculnya sebuah pulau vulkanik yaitu pulau Samosir.
Dahulu,Danau Toba adalah daratan.Di tempat itu,datanglah seseorang pengembara yatim piatu yang mencari daerah tempat tinggal yang cocok.Si Pemuda lalu menemukan tempat yang cocok di tempat itu.Pemuda itupun mendirikan rumah yang sederhana,lalu mencari sebidang tanah yang subur untuk ia tanami berbagai jenis tanaman guna bertahan hidup.Akhirnya,ia membuka lahan dengan membuka pohon-pohon besar sebagai perladangan.Ia juga mencari makan dengan mencari ikan di sungai yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.

Pada suatu hari,saat ia memancing di sungai,tidak seperti biasanya.Dia tidak mendapatkan ikan sedikit pun.”Ah,malang betul nasib aku hari ini.Aku mau pulang saja lah”.Saat ia sudah putus asa,ia mau pulang.Tapi,saat ia mau pulang, ia merasakan pancingnya dismbar oleh ikan besar.Dia menarik kuat ikan itu.”Wah,berat sekali pancingan ini,ikan ini pastilah besar sekali”.Saat sudah terlihat,ikan itu memanglah besar.Lalu ia bawa ikan itu pulang.

Ikan yang ia dapatkan itu adalah ikan mas yang indah.Ia akan membakar ikan itu.Tapi,saat ia akan memotong ikan itu,ia melihat ikan itu menangis.Karena itu,ia tak jadi memotongnya karena ikan itu terus menangis karena memohon agar tidak dipotong.Pemuda itu pun merasa kasihan “Kasihan ikan ini.Aku tidak jadi memotongnya”.Setelah itu,pemuda itu pun tidur dengan rasa lapar.

Ikan itu berubah menjadi seorang perempuan cantik.Dia adalah seorang dewi sungai yang dikutuk menjadi ikan.Bila yang menyentuhnya duluan adalah manusia,maka dia akan menjadi manusia.Dia memasak makanan untuk si pemuda yang memancingnya.Saat sang pemuda bangun,putri ikan kembali menjadi ikan.Alangkah terkejutnya ia saat melihat makanan yang lezat tersaji di meja.Sang Pemuda pun memakannya.”Sedap kali makanan-makanan ini.Siapapun yang menyajikannya,aku berterima kasih padanya”gumam si Pemuda tersebut.Kejadian ini terjadi berulang-ulang,hingga ia merasa penasaran.

Ia pun bersembunyi di balik semak-semak untuk melihat rumahnya.Bila sudah muncul asap,berarti ada orang yang memasak.Tak berapa lama kemudian,muncul asap.Ia pun cepat-cepat masuk ke dalam rumah.Alangkah terkejutnya ia melihat seorang perempuan cantik sedang memasak.Si Pemuda menanyakan siapa gadis tersebut “Hai siapa kamu,mengapa kamu bisa ada di rumahku ini?”.Sang Gadis menceritakan asal-usulnya “Aku sebenarnya adalah dewa sungai yang dikutuk menjadi ikan.Ikan itu adalah ikan yang kau tangkap tadi.Aku menjadi manusia karena yang menyentuhku duluan adalah manusia”.

Sang pemuda mengajak putri ikan untuk menikah “Maukah kamu menjadi istriku?”.Sang Gadis mau menerimanya dengan satu syarat,yaitu bila mereka sudah mempunyai anak,tidak boleh dijelaskan Asal-usul ibunya kepada anak tersebut “Aku mau menikah denganmu dengan satu syarat,yaitu bila kita sudah mempunyai anak,jangan jelaskan asal usul aku kepada anak kita”.Si Pemuda mengangguk setuju dan mereka menikah.

Tak lama kemudian,mereka dikaruniai seorang anak.Mereka senang sekali dan bahagia.Tetapi,anak  itu tumbuh menjadi anak yang nakal,selalu lapar dan kuat makan,serta tidak pernah mendengarkan nasihat orang tuanya.

Suatu hari,sang anak disuruh ibunya untuk mengantarkan makanan ke bapaknya yang sedang bekerja di ladang.Sang anak membawa makanan tersebut ke ladang tempat bapaknya bekerja.Di tengah perjalanan,perut sang anak terasa lapar.Sang anak memakan habis makanan itu dan tinggal duri ikan saja.Sang anak melanjutkan perjalanan ke ladang.Sesampainya di ladang,sang anak memberikan sisa makanan itu ke ayahnya.Sang ayah dengan senang membuka bungkusan itu.Tetapi,alangkah terkejutnya sang ayah melihat tinggal sisa –sisanya saja.Sang ayah menanyakan apa yang terjadi.Sang anak menjelaskan semuanya.Alangkah marahnya sang ayah setelah mendengarkan itu semua.Tanpa sengaja,sang ayah berkata pada anaknya”Betul-betul kau itu anak ikan!Ibu kau itu adalah ikan!”.

Sang anak merasa sakit hati.Ia pulang dan mengadu pada ibunya “Ibu,benarkah aku ini anak ikan ibu?Kata ayah,aku itu anak ikan”.Sang ibu terkejut “Ternyata suamiku telah melanggar janjinya.Aku harus kembali ke alamku!”.Ia menyuruh anaknya untuk pergi ke daratan tinggi dan memanjat pohon yang paling tinggi “Anakku,memag benar ibu itu adalah ikan yang ditangkap ayahmu disungai.Ayahmu telah berjanji bahwa tidak akan memberitahu asal-usul ibumu ini kepadamu.Sekarang,ia melanggar janjinya.Sekarang,kamu pergilah ke dataran yang paling tinggi karena desa ini akan tenggelam!”.Sedangkan sang ibu ke sungai.Disana,ia menenggelamkan diri ke sungai dan menjadi ikan besar.Dari jejak kaki keduanya keluar mata air yang mengalir deras.Cuaca yang awalnya cerah menjadi gelap,hujan turun dengan lebat,angin berembus kencang.Desa mereka pun menjadi banjir”Lari-lari!Banjir!.......Banjir!......”Semuanya tenggelam termasuk si pemuda,kecuali si anak yang berlindung di dataran yang paling tinggi.

Desa mereka menjadi banjir dan tenggelam dan menjadi sebuah danau.Danau itu awalnya dinamakan danau Tuba yang artinya danau tak tahu belas kasih.Tetapi,karena masyarakat Batak sult untuk mengucapkan Tuba,jadi danau itu dinamakan Danau Toba.Konon,sang Ibu yang berubah menjadi ikan besar tersebut menjadi ikan besar penunggu Danau Toba.Sampai sekarang,tidak ada orang yang bisa mengukur kedalaman danau Toba.Setiap menyelam ke dalam danau,mereka tak pernah kembali lagi.


 

Dayang Bandir dan Sandean Raja (Legenda Rumah Bolon)

Rumah Bolon merupakan Rumah Adat dari Sumatera Utara.Rumah ini berukir dengan pahatan yang indah.Orang Batak tinggal di rumah ini.Satu Rumah Bolon biasanya ditempati oleh beberapa keluarga sekaligus.Konon,Sandean Raja diyakini sebagai nenek moyang masyarakat Batak Masyarakat Batak menganggap bahwa pernikahan yang ideal adalah  seorang pria dengan anak saudara laki-laki ibunya.
Dahulu,di Sumatera Utara terdapat dua buah kerajaan yang bernama Kerajaan Timur dan Kerajaan Barat.Raja dari Kerajaan Timur kemudian menikahi Adik Perempuan dari Kerajaan Barat dan dikaruniai seorang anak perempuan yang dinamakan Dayang Bandir.Tujuh tahun kemudian,mereka melahirkan lagi seorang anak laki-laki bernama Sandean Raja.

Tetapi,ketika anak-anak mereka masih kecil,Raja dari Kerajaan Timur meninggal.Karena Sandean Raja masih kecil untuk menjadi raja,akhirnya diadakanlah sidang kerajaan.Dalam sidang itu,Paman Karaeng diangkat menjadi Raja sementara Kerajaan Timur.Paman Karaeng memanglah ingin menguasai Kerajaan Timur selamanya dari dulu.Karena itu,ia mengambil benda-benda pusaka Kerajaan Timur.

Dayang Bandir mengetahui niat jahat Paman Karaeng.Ia lalu menyembunyikan benda-benda pusaka Kerajaan Timur agar tidak diambil Paman Karaeng karena yang pantas memilikinya adalah adiknya,Sandean Raja,sang penerus Kerajaan Timur.

Paman Karaeng kaget ketika ia tidak menemukan benda-benda pusaka Kerajaan Timur pada tempatnya.Ia mengetahui bahwa Dayang Bandirlah yang menyembunyikannya “Hai Dayang Bandir,kembalikanlah benda-benda pusaka yang seharusnya disini”.”Mengapa paman mencarinya?”tanya Dayang Bandir.”Aku adalah raja disini!”ucap Paman Karaeng.”Paman tidak pantas menjadi raja,Sandean Rajalah yang pantas menjadi raja.Paman hanya raja sementara di Kerajaan Timur!”Ucap Dayang Bandir.Paman Karaeng lalu mulai mengancam Dayang Bandir jika tidak mau memberikannya.”Aku Tidak Takut!”tegas Dayang Bandir.Paman Karaeng lalu membawa Dayang bandir dan Sandean Raja ke hutan dan mengikat Dayang Bandir di atas pohon yang tinggi sehingga Sandean Raja tidak dapat menjangkaunya.Sandean Raja terjatuh berkali-kali dan terluka.

Dayang Bandir selalu menghibur Sandean Raja dari atas pohon.Dayang Bandir disiksa oleh Paman Karaeng tanpa diberi makan dan minum.Tubuhnya lemas diatas pohon,hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya.Sandean Raja pun kini hidup sendiri.Ruh Dayang Bandir selalu menemani Sandean Raja.Sandean Raja tumbuh menjadi pemuda yang cakap dan pemberani.

Sandean Raja berhasil keluar dari hutan dan pergi ke Kerajaan Barat untuk bertemu Raja Soma,adik kandung ibunya.Raja Soma merupakan seorang raja yang arif dan bijaksana,tak seperti Paman Karaeng.Setelah bertemu,Sandean Raja mengatakan kepada Raja Soma bahwa dirinya adalah putra dari Raja Kerajaan Timur.Raja Soma yang merupakan raja yang hati-hati tak langsung percaya bahwa Sandean Raja itu memang betul keponakannya,Sandean Raja karena terdengar kabar,bahwa Sandean Raja dan Dayang Bandir telah meninggal.

Raja Soma lalu mengajukan syarat kepada Sandean Raja,yaitu adalah memindahkan sebatang pohon dari hutan ke istana Kerajaan Barat agar Raja Soma percaya bahwa sang pemuda itu benar-benar Sandean Raja.“Pindahkanlah sebatang pohon dari hutan ke  istana ini agar aku percaya bahwa kamu adalah keponakanku”.Sandean Raja pun melakukannya. Sandean Raja berhasil memindahkan sebatang pohon ke istana Raja Soma.Raja Soma belum percaya.Ia mengajukan syarat yang kedua yaitu menebas hutan menjadi perladangan “Aku belum percaya denganmu.Karena itu,tebaslah hutan agar menjadi sebuah perladangan!”.Dalam waktu singkat,Sandean Raja berhasil melakukannya.

Raja Soma menjadi bingung.Ia kemudian mengajukan syarat ketiga yaitu harus membuatkan Rumah Bolon atau Istana Besar “Aku belum percaya denganmu.Untuk meyakinkanku,buatkanlah aku Rumah Bolon(Istana Besar)untukku!”.Sandean Raja berhasil mendirikan Rumah Bolon dalam waktu tiga hari.Raja Soma masih belum percaya.Ia kembali mengajukan syarat yaitu menunjukkan putrinya diantara gadis-gadis yang berada dalam ruangan yang gelap “Hai anak muda,aku belum percaya bahwa engkau itu adalah Sandean Raja.Aku akan mengajukan syarat yang terakhir kepadamu yaitu menunjukkan putriku yang berada didalam ruangan yang gelap diantara gadis-gadis lainnya!”.Inilah syarat yang paling sulit baginya.

Tiba-tiba,datang ruh Dayang Bandir menenangkannya.Sandean Raja lalu masuk kedalam ruangan yang gelap untuk menunjukkan sang putri raja diantara gadis-gadis yang ada.Ruh Dayang Bandir membantunya.Dan,akhirnya Sandean Raja berhasil melakukannya berkat bantuan ruh kakaknya,Dayang Bandir.Raja Soma pun sekarang telah percaya bahwa pemuda itu adalah keponakannya,Sandean Raja.

Raja Soma lalu menikahkan putrinya dengan Sandean Raja.Sandean Raja lalu tinggal di Kerajaan Barat.Tetapi,ia teringat akan amanah ayahnya,yaitu menjadi penerus Kerajaan Timur.Sandean Raja lalu mengadakan perang dan menyerang Kerajaan Timur untuk menyingkirkan Paman Karaeng.Paman Karaeng akhirnya tewas.Sandean Raja berhasil menguasai Kerajaan Timur dengan bijaksana seperti ayahnya.


Pesan Moral:
Kejahatan akan terungkap nantinya,sedangkan kebaikan akan menang melawan kejahatan.
 
 

Raja Parakeet (Raja Burung Parkit)


Burung Parakeet atau yang dikenal dengan nama Burung Parkit adalah satwa yang banyak terdapat di benua Afrika dan Asia,termasuk Indonesia.Burung ini memiliki bulu beraneka warna,seperti biru,merah,kuning,hijau,atau campuran dari warna-warna tersebut.Burung Parkit dikenal sangat setia pada pasangannya dan sangat jinak.
Dahulu,di Aceh terdapat sebuah hutan belantara bernama hutan Aceh.Hutan ini rimbun,hijau,dan rindang.Hutan ini memberikan makanan berlimpah kepada burung-burung dan hewan-hewan yang ada pada hutan tersebut.

Di hutan itu,hiduplah sekelompok burung-burung parkit.Mereka memiliki raja burung parkit yang adil dan bijaksana.Namanya adalah Raja Parakeet.Raja itu juga sangat menyayangi rakyatnya.Rakyatnya setiap hari hidup bahagia.Mereka bermain melompat kesana kemari dari satu pohon ke pohon lainnya.

Suatu hari,kebahagiaan mereka terusik saat ada seorang pemburu.Pemburu itu sangat cerdik.Dia menaruh perangkap di beberapa pohon tempat burung-burung bercengkrama untuk menangkap burung “Wah,kalau burung-burung parkit itu berhasil kutangkap,bila dijual aku akan kaya”gumam pemburu.

 Burung-burung tersebut yang tidak mengetahui bahwa sudah terperangkap,menjerit-jerit kesakitan dan panik,kecuali si Raja Parakeet.Raja Parakeet yang mendengar gumaman sang pemburu,menjadi tahu bahwa perekat itu sengaja dipasang untuk menangkap mereka.Sang raja memerintahkan rakyatnya untuk diam dan berpura-pura mati “Wahai rakyatku,janganlah panik.Orang itu sengaja menaruh perekat di sini untuk menangkap kita.Besok,ia akan datang mengambil kita.Keesokan harinya,kita diam dan berpura-pura mati.Karena itu,orang itu akan melepaskan kita.Ketika ia melepaskan kita,tunggu hitungan keseratus dan terbanglah”.Rakyatnya pun menyetujui siasat sang raja meskipun siasat tersebut terasa aneh.

Keesokan harinya,Sang pemburu pun datang.Tetapi,alangkah kaget bercampur kecewa saat melihat burung tersebut sudah mati “Ah,burung-burung parkit ini sudah mati.Takkan bisa dijual” .Pemburu itu pun melepaskan dan meninggalkan burung-burung itu.Setelah hitungan keseratus,burung-burung itu terbang bebas melesat ke angkasa dan berkicau gembira.Rupanya,inilah siasat Raja Parakeet untuk membebaskan diri.Tetapi,sang raja tidak sempat meloloskan diri dan tertangkap.

Karena merasa ditipu,sang pemburu marah dan akan membunuh Raja.”Hai raja parkit!rakyatmu sudah menipuku!pasti ini siasat kamu kan?Sekarang,aku akan membunuhmu!”Ucap sang pemburu kepada raja parakeet.Raja Parakeet meminta ampun kepada sang pemburu untuk melepaskannya “Ampun wahai pemburu,jangan bunuh aku”.”Enak saja aku melepaskanmu”ucap Pemburu.Raja Parakeet pun berjanji akan menghibur sang pemburu dengan kicauannya yang indah “Aku berjanji akan menghiburmu dengan kicauanku yang indah,jadi lepaskanlah aku”.”Coba,seindah apa suara kamu”tanya Pemburu.Ternyata benar,Suaranya sangat merdu.Sang Pemburu pun membawa pulang burung tersebut.”Wah,suaramu indah sekali.Baiklah,aku akan membawa pulang kamu dan kamu ku ampuni dan tak jadi aku bunuh”.

Karena kicauannya yang indah,banyak tetangganya yang setiap hari sering datang ke rumah sang pemburu untuk sekedar mendengar kicauan sang burung.”Wah,merdu sekali suara burung itu.Beruntung sekali sang pemburu mempunyai burung seperti ini”Ucap salah satu dari tetangga yang memuja keindahan suara sang raja parkit.

 Berita tentang keindahan suara kicauan Raja Parakeet sampai ke telinga sang Raja Aceh.Sang raja pun tertarik dengan keindahan suara Raja Parakeet.”Kalau memang benar Burung tersebut berkicau dengan Indah,maka aku harus memilikinya!”Pikir Sang Raja Aceh.Raja Aceh pun mengirim utusannya kepada sang pemburu untuk menukar Raja Parakeet dengan Permata-permata yang sangat banyak dan mahal.”Hai utusanku,pergilah kalian menukar permata-permata ini ke seorang pemburu yang mempunyai burung parkit tersebut dan tukarkan ke burung tersebut!”titah sang raja. ”Baik baginda raja”.

Tak berapa lama,utusan sang raja Aceh pun datang.Lalu,mereka menemui sang pemburu dan berkata “Wahai pemburu,Raja kami mendengar kabar keindahan suara burung milik engkau itu.Sang Raja meminta menukarkan burungmu itu dengan permata-permata yang banyak dan mahal ini”.Mereka meminta menukarkan burung parkit dengan permata-permata yang banyak dan mahal.Sang pemburu pun berpikir.Setelah lama ia berpikir untuk memberikannya atau tidak burung parkit peliharaannya itu,ia mengangguk setuju dan menyerahkan burung parkit tersebut “Baiklah,aku serahkan burung Parkit ini kepadamu”.Setelah itu,para utusan raja kembali ke istana.

Setibanya di istana Aceh,para utusan raja menyerahkan burung Parkit yang mereka dapatkan kepada Sang Raja Aceh.Sang Raja Aceh kemudian menempatkan burung parkit ke sangkar emas yang indah,lalu diberi makanan yang enak.Namun,Raja Parakeet tidak bahagia.Ia selalu teringat Hutan Aceh yang tentram dan rindang.Raja Parakeet selalu teringat dengan rakyatnya yang tengah merindukan sang Raja Parakeet.Raja Parakeet sengsara dan sedih

Raja Parakeet pun mencari akal agar dapat keluar dari istana Aceh dan kembali ke Hutan Aceh.Ia pun teringat akan siasatnya yang terdahulu yaitu berpura-pura mati.Raja Parakeet pun memulai siasatnya.Saat Raja Parakeet berpura-pura mati,Sang raja Aceh sangat sedih.Ia memerintahkan untuk mengubur burung kesayangannya dengan upacara kebesaran.Saat akan dikuburkan,Raja Parakeet melesat ke angkasa dan terbang kembali menuju Hutan Aceh “Aku bebas,aku bebasss……”.

Rakyat Raja Parakeet yang merindukan Raja Parakeet menyamut sang raja dengan gembira.Mereka Berkicau gembira karena Raja mereka telah kembali “Lihat,Raja kita telah kembali,Horeee”.Kini,sang Raja Parakeet dengan rakyatnya kembali hidup tentram dan bahagia di Hutan Aceh yang rindang.


Mentiko Bertuah

Dahulu,di Pulau Simeulue,terdapat sebuah kerajaan.Kerajaan itu bernama Kerajaan Simeulue.Kerajaan itu mempunyai seorang raja yang arif,kaya,dan bijaksana.Raja itu sangat disukai oleh rakyatnya kerena kedermawanannya.Sayangnya,mereka belum mempunyai putra mahkota sejak sepuluh tahun menikah.Sang Raja pun tidak lupa selalu berdoa dan berusaha agar dikaruniai anak,termasuk mengajak permaisurinya pergi ke hulu sungai yang berair jernih dan sangat dingin untuk berlimau dan bernazar selama sehari semalam agar dikaruniai seorang putra mahkota untuk mewarisi tahta kerajaannya.

 Setelah menunggu lama,akhirnya sang permaisuri mengandung.Usaha dan doa Raja dan Permaisuri akhirnya tidak sia-sia.Delapan bulan kemudian,sang permaisuri melahirkan seorang bayi laki-laki.Mereka menamakan anak itu Rohib”Tidak sia-sia usaha dan doa kita.Kanda akan menamakan anak kita Rohib”.Sang Raja kemudoan memukul dan membunyikan beduk untuk memberitahukan rakyatnya agar berkumpul di pendopo istana.Sang Raja membeitahukan bahwa ia akan mengadakan syukuran kaena dikaruniai anak ”Wahai rakyatku,permaisuriku telah melahirkan anak laki laki.Karena itu,aku akan mengadakan syukuran kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberiku anak”.”Ampun Wahai Baginda Raja,kapan acara syukuran itu akan dilaksanakan?”tanya salahsatu rakyatnya.”Besok,aku akan mengadakannya”jawab raja.Keesokan harinya,Raja mengadakan syukuran atas kelahiran anaknya.Acara itu diadakan dengan meriah dan diwarnai dengan berbagai pertunjukkan yang menarik.

Raja dan permaisuri mendidik dan membesarkan Rohib dengan penuh kasih sayang.Rohib sangat disayang dan dimanjakan oleh orang tuanya.Karena itu,Rohib tumbuh menjadi anak yang baik tapi manja.

Suatu hari,sang Raja mengirim Rohib untuk belajar dan menuntut ilmu di kota.”Rohib,kamu akan ayah kirim ke kota untuk belajar.Sepulang dari kota,harus pintar.Karena itu,belajarlah dengan bersungguh-sungguh”.Tetapi,sifat manja Rohib terbawa ke kota dan akhirnya Rohib tak menyelesaikan sekolah.        Rohib pulang sebelum masa belajarnya selesai.Sang Raja amat marah dan menghukum mati Rohib.”Dasar anak tak tahu diuntung.Pengawal,gantung anak ini sampai mati!”.”Ampun ayahku,ampunilah aku” ucap Rohib

Tetapi,sang permaisuri mengatakan Rohib jangan dihukum karena Rohib merupakan anak satu-satunya “Kanda,janganlah Rohib dihukum,karena dia adalah anak kita satu-satunya”.”Adinda,anak seperti ini mesti dihukum,aku muak melihat wajahnya”Ucap Sang Raja.Akhirnya,sang Permaisuri memutuskan agar lebih baik Rohib diusir dan diberi modal untuk berdagang”Janganlah Kanda,lebih baik,Rohib kita usir dan diberi modal untuk berdagang”.”Hmm,boleh juga itu Adinda,Rohib,apakah pendapatmu?”tanya Raja kepada Rohib.”Mau ayah,terimakasih ibunda”ucap Rohib.Rohib pun berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk pergi dari istana “Ayah,Ibu,Rohib pamit untu keluar dari istana ini,sesuai dengan hukuman yang ayah dan ibu berikan kepada Rohib”.”Rohib,berhati-hatilah ya nak dalam perjalanan nanti,dan juga bawalah hasil berdagang di perjalanan”ucap Permaisuri sembari memberikan kantung uang kepada Rohib.”Baiklah ibu,Rohib akan berhati-hati dalam perjalanan dan membawa hasil berdagang ibu”Ucap Rohib.

Rohib pun berangkat dan keluar dari istana.Ia mengembara dari satu kampong ke kampong lainnya.Saat dalam perjalanan,ia melihat banyak orang yang menembak burung dengan ketapel.Rohib menasihati mereka agar tidak menembak burung-burung itu”Hai saudaraku,berhentilah kamu untuk menyiksa binatang,kan kasihan burung itu”.Tetapi,mereka tidak mau berhenti menembak burung itu.

”Hai,memangnya kamu siapa,seenaknya saja menyuruh kita untuk tidak berhenti menembak burung-burung itu”.Mereka terus menyiksa binatang.Akhirnya,Rohib memberi uang kepada mereka agar tidak menyiksa binatang”Ini,aku beri kamu uang agar tidak menembak burung lagi mulai sekarang”.Setelah diberi uang,mereka tidak lagi menyiksa binatang.Uang itu adalah yang diberi orangtuanya sebagai modal untuk berdagang.Begitu Seterusnya,sepanjang perjalanan Rohib melihat banyak orang yang menganiaya binatang dan memberinya Uang agar tidak menganiayanya lagi.Uang Rohib lama-lama menjadi habis karena diberi orang agar tidak menyiksa binatang.Rohib sedih dan karena perjalanan yang melelahkan,Rohib berhenti di pohon di tengah hutan untuk tidur dan meratapi nasibnya.

Saat Rohib bangun,alangkah terkejutnya ia saat melihat seekor ular raksasa yang menghampirinya.Rohib takut dan cepat-cepat ingin lari.Tetapi,ular itu malah bersikap ramah pada Rohib.”Hai anakku,janganlah takut.Aku tidak akan memangsamu.Aku adalah Raja Ular di hutan ini.Siapa namamu dan mengapa kamu kelihatan bersedih”tanya Ular.”Aku bernama Rohib”jawab Rohib.Lalu Rohib menceritakan apa yang terjadi.”Sungguh baik niatmu anakku,Karena kebaikanmu,aku akan memberikan benda ini”Sang ular memberikan sebuah benda dengan menjulurkan lidahnya sambil memberi suatu benda yang bentuknya sebuah permata.

“Benda apa itu?”tanya Rohib.”Ini adalah Mentiko Bertuah,benda yang bisa mengabulkan semua yang kamu minta”.Benda itu adalah Mentiko Bertuah.Benda itu dapat mengabulkan apa saja yang dia minta “Wah,benda ini bisa menolongku dari kemurkaan ayah”.Rohib membawa benda itu.Rohib berterima kasih pada ular tersebut.

Agar tidak Hilang,Rohib membawa Mentiko Bertuah ke tukang emas.Sebelum Rohib ke tukang emas,Terlebih dahulu Rohib meminta kepada Mentiko Bertuah uang yang banyak”Wahai Mentiko Bertuah,aku ingin meminta uang yang banyak”.Lalu,Mentiko Bertuah menyediakannya.Setelah itu,Rohib pergi ke Istana untuk menyerahkan uang tersebut kepada Ayahnya”Ayahku,inilah hasil berdagang Rohib di kota Ayah,terimalah”.Ayahnya pun senang menerima uang dari Rohib.

Setelah itu,ia pergi ke tukang emas dengan membawa Mentiko Bertuah.Setelah sampai,Ia meminta kepada sang tukang emasagar benda tersebut ditempa menjadi cincin.Sang Tukang Emas menerimanya.Setelah itu,sang tukang emas menipu Rohib dan membawa lari Mentiko Bertuah.

Rohib meminta bantuan sahabatnya,Anjing,Kucing,dan Tikus untuk menemukan Mentiko Bertuah.Anjing mencari jejak tukang emas,dan akhirnya menemukan jejaknya.Lalu,Kucing memasukkan ekornya ke lubang hidung si tukang emas yang sedang tertidur di bawah pohon.Setelah itu,sang tukang emas bersin dan Mentiko Bertuah terlempar dari mulutnya.Lalu,si tikus mengambil cincin itu.

Sebelum dikembalikan kepada Rohib,tikus menipu anjing dan kucing  dengan mengatakan bahwa Mentiko Bertuah terjatuh ke dalam sungai dan hilang.Karena itu,Anjing dan Kucing panik dan mencari Mentiko Bertuah ke dasar sungai.

Sang Tikus pun menyerahkan cincin itu kepada Rohib.Rohib sangat berterima kasih kepada tikus dan mengira bahwa tikuslah yang paling berjasa dalam mencari Mentiko Bertuah.”Terima kasih tikus,kamu memang yang paling berjasa mencarikan Mentiko Bertuah .Aku ucapkan sekali lagi terimakasih kepadamu tikus”.

Kucing dan Anjing yang tidak menemukan Mentiko Bertuah di Sungai pun menghadap Rohib “Tuanku,Rohib,kami tidak menemukan Mentiko Bertuah itu.Rohib,dimana Tikus?”.Rohib mengatakan bahwa Mentiko Bertuah sudah kembali berkat bantuan Tikus “Apa,Mentiko Bertuah itu sudah diberikan oleh Tikus?””Ya,Tikuslah yang berjasa mengambilkan Mentiko Bertuah itu”jawab Rohib.Mengetahui hal itu,Kucing dan Anjing menjadi kesal.Sejak itu pula,terdapat permusuhan.Anjing memusuhi Kucing dan Tikus,Sedangkan Kucing juga memusuhi tikus.

Atu Belah (Batu Belah)

Atu Belah merupakan sebuah batu besar yang terletak sekitar 35 km dari Takengon,Gayo.Konon,batu ini dapat menelan siapa saja yang bernyanyi dengan bahasa Gayo di dekat batu tersebut dengan cara batu itu akan terbelah dan menarik orang yang bernyanyi dengan bahasa Gayo tersebut.Masyarakat Gayo percaya dengan kisah tentang Atu Belah tersebut.Ini hanyalah sebuah legenda,tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Dahulu di tanah Gayo,terdapat sebuah desa bernama Penarun.Di desa tersebut hiduplah keluarga petani yang sangat miskin.Mereka terdiri dari Ayah,Ibu,dan dua orang anak.Yang tertua berusia tujuh tahun,dan yang bungsu masih menyusui.

Sang Ayah bekerja sebagai petani,dan bila ada waktu senggang,sang ayah mencari belalang di hutan untuk dimakan.Belalang-belalang tersebut ditaruh di dalam lumbung untuk disimpan.Belalang-belalang tersbut nantinya akan diolah oleh istrinya menjadi makanan untuk keluarganya.Belalang ini sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari dan pada saat musim paceklik tiba karena sawah mereka yang hanya seluas beberapa petak saja tidak cukup untuk kehidupan mereka sehari-hari.

Pada suatu hari,sang ayah pergi berburu ke hutan untuk mencari belalang.Sang ayah pamit terlebih dahulu kepada sang istri.

”Bu,jaga kedua anak kita di rumah!aku akan pergi mencari belalang di hutan.Doakan aku agar dapat belalang pada hari ini.Aku berangkat ya bu.”Pamit sang ayah kepada istrinya,lalu berangkat menuju hutan

Sang ibu menjaga kedua anaknya sembari menunggu suaminya berburu.Tetapi,hari sudah siang,sang ayah belum pulang juga.Kedua anak-anaknya sudah menangis dan merengek kelaparan.Sementara sang ibu mencari belalang yang tersedia di dapur.

”Ya Tuhan,makanannya sudah habis,sedangkan anak-anakku sudah kelaparan.Aduh,bagaimana ini?”.Sang ibu kebingungan.

Sang ibu pun teringat akan belalang-belalang yang suaminya simpan di lumbung.Sang Ibu lalu memutuskan untuk menyuruh anak tertuanya untuk mengambil  belalang di lumbung.”Anakku,ibu minta tolong untuk ambilkan belalang di lumbung untuk makanan kita.Ibu minta tolong”Suruh sang Ibu.”Baklah ibu,aku akan berangkat ke lumbung.”.

Sang anak pun berangkat ke lumbung.Sesampainya di lumbung,ia naik lalu masuk kedalam lumbung.Sang anak asyik bermain-main sambil menagkap belalang yang terbang.Karena pintu lumbung belum ditutup,jadi belalang-belalang tersebut pada lepas semua.

”Celaka!,aku belum menutup pintu lumbung.Belalang-belalangnya pada lepas semua.Aku akan dimarahi ibu.Aduh,bagaimana ini?”Pikir  sang anak ketakutan.

Sang anak pun pulang dengan tangan hampa.Saat sang ibu melihat sang anak tidak membawa apa-apa,sang ibu bertanya”Mengapa kamu tidak membawa belalang.Bukankah ibu menyuruh kamu untuk mengambil belalang di lumbung?Apa sebenarnya yang terjadi nak,jelaskan,apa yang terjadi!”.

Sang anak pun menjelaskan semuanya.”Ibu,aku saat mengambil belalang-belalang tersebut,aku lupa menutup pintu lumbung.Jadi,belalang-belalang tersebut lepas.Maafkan aku atas kecerobohanku”Jelas sang anak sambil menangis meminta maaf kepada ibunya.”Ya nak,ibu memaafkan kamu”.

Tak beberapa lama,sang ayah pulang.Sang ayah tidak mendapat apa-apa dan meminta makan kepada istrinya.”Bu,aku sekarang tidak dapat apa-apa bu.Siapkanlah belalang untuk kita makan.Aku sudah lapar  sehabis berburu”Rintih sang ayah.”Maaf pak,hari ini kita juga tidak bisa makan belalang,karena saat mengambil belalang di lumbung,akju lupa menutup pintunya dan belalangnya lepas semua”Jelas sang ibu sambil berbohong menutupi kesalahan anaknya.

”Apa?Dasar ceroboh!kamu tidak bisa bayangkan bagaimana susahnya aku mencari belalang di hutan!”.Sang ayah marah.Tanpa sadar,sang ayah mendaratkan tangannya ke wajah istrinya.

Sang ibu pergi dari rumah dengan sakit hati.Ia tidak menyangka suaminya akan menamparnya.Sang ibu pergi ke hutan dengan hati yang remuk redam.Dari belakang,kedua anaknya mengikuti ibunya ke hutan.Sang ibu menemukan sebuah batu yang bernama Atu Belah.Didepan batu itu,sang ibu bernyanyi berkali-kali menggunakan bahasa Gayo.Batu itu pun terbelah dan terbuka.Sang ibu masuk ke dalam batu itu.Cuaca yang awalnya cerah,berubah menjadi gelap,petir menyambar-nyambar,angin berembus kencang,dan hujan yang lebat mengiringi Atu Belah menelan manusia.

Kedua anaknya berteriak memanggil ibunya.”Ibu,jangan tinggalkan kami!Ibu!”.Sang ibu sudah masuk kedalam Atu Belah,dan batu tersebut tertutup.Yang tersisa hanya tujuh helai rambut ibunya yang kemudian dijadikan anaknya sebagai jimat sekaligus untuk mengingat ibunya.Ayahnya yang menyesal terus mencari istrinya tetapi istrinya tidak juga ditemukan.